Nama : Mohammad Syarrafah
NIM : B03209031
Jur/Smtr : BKI/C3
TATO MENUNJUKKAN
KARAKTER DIRI
Nama :
Bimo Wardana
TTl :
Surabaya, 18-Maret-1988
Alamat :
Gayungan
Pekerjaan :
Seniman Tato
Status :
Belum Kawin
Jenis kelamin :
Laki-Laki
Pada hari
Minggu, 06/05/2012 saya mencoba jalan-jalan ke taman bungkul untuk observasi
tugas terkait dengan masalah tato. Di taman bungkul tersebut saya bertemu
dengan seorang laki-laki yang cakep yang bernama bimo wardana yang juga
merupakan salah satu pengrajin tato disana.
Dia menjelaskan banyak hal terkait masalah tato yang dia sudah geluti
kurang lebih 2 tahun.
Penggunaan tato sudah berubah menjadi
lifestyle. Bukan hanya digandrungi kaum pria, bahkan wanita pun tak ketinggalan
zaman mentato bagian tubuhnya. Anggapan bahwa pemakai tato mencerminkan
kepribadian yang metal, premanisme dan anarkis, kini berubah menjadi suatu hal
yang lumrah dan tren saat ini.
“Memang dulunya pemakai tato dapat
dihitung dan kebanyakan laki-laki. Apalagi dulunya pemakai tato ini sering
dianggap preman dan menyeramkan. Sekarang tidak lagi, tato sudah menjadi
lifestyle, bahkan tidak sedikit perempuan yang memakai tato di tubuhnya,” kata
Bimo.
Tato adalah pilihan. Tato merupakan
bagian dari seni dan setiap motif yang dipakai pada bagian tubuh menunjukkan
karakter seseorang. Selain itu, dengan membubuhi tato pada tubuh diyakini
sebagai media penyalur jiwa kesenian manusia.
“Tato tidak mengenal usia, karena
digemari semua kalangan, baik tua ataupun remaja. Tato juga dinilai memberikan
sentuhan unik dan artistik pada bagian tubuh yang ditato,” ujarnya.
Banyak alasan seseorang merelakan bagian
tubuhnya di tato. “Ada yang ingin mengabadikan sebuah momen atau nama
pasangannya. Bahkan ada juga yang sekedar iseng atau mencoba pengalaman baru
dengan jarum tato. Tapi tidak bisa dipungkiri seni tato di Indonesia mengalami
kemajuan yang sangat pesat, apalagi didukung dengan banyaknya artis Indonesia
yang menyematkan tato pada tubuhnya,” terangnya.
Pria asli Jawa ini mengaku awal mulanya
tertarik pada tato karena temannya. “Teman saya banyak yang pakai tato. Makanya
kemudian saya juga pakai tato naga yang permanen di punggung saya. Dan masih
ada sampai sekarang, tato saya itu sebagai kebanggaan bagi saya dan saya tidak
pernah merasa menyesal memakai tato itu,” ungkap pria berambut kriting ini.
Karena semakin tertarik, saya belajar
secara otodidak, lalu mendalami pembuatan tato di Batam hampir satu tahun.
Setelah itu, saya buka tempat pembuatan tato dan memberi nama Naga Tatto yang
sudah berjalan dua tahun,” ungkapnya.
Namun, sambungnya, di Jawa penggunaan
tato lebih berkembang dari pada di Medan. “Di Medan sambutannya lumayan
baik, terutama dari kalangan Tionghoa.
Tato dibuat sebagai suatu simbol atau
penanda yang memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi seseorang dan sebagai
keberanian dari si pemilik. Tato juga dipercaya sebagai simbol keberuntungan,
status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri. Namun, tergantung orang
tersebut apakah ingin memakai tato permanen ataupun temporer.
“Tato permanen tidak bisa dihapus begitu
saja dan tahan dalam jangka waktu yang lama. Kalau tato temporer bisa bertahan
hingga 3 minggu saja. Penggunaan alatnya juga berbeda. Untuk tato temporer
biasanya lebih simpel dan ditunggu sekitar setengah jam supaya tintanya
kering,” kata Bimo.
Di Naga Tatto, menurutnya peralatan tato yang digunakan steril. “Mesin
tato yang digunakan memakai jarum khusus. Jadi jangan takut tertular HIV/AIDS
karena pemakaian jarum suntik yang tidak steril. Tinta yang digunakan tanpa
toxic dan tidak boleh asal-asalan, supaya tidak menjadi alergi di tubuh yang
ditato,” urainya.
Proses pemakaian tato tidak begitu
memberikan efek sakit. “Paling sakitnya cuma sebentar. Apalagi bagian tubuh
yang di tato tidak dibius karena nantinya hasil gambarnya tidak maksimal. Kalau
laki-laki kebanyakan memilih tato dilengan. Lain lagi perempuan yang banyak
memilih di tangan, ataupun kaki,” ungkapnya.
Untuk menjaga warna tato permanen tetap
terlihat bagus, perawatan khusus harus dilakukan. “Setelah tato dibuat, paling
tidak dalam seminggu lebih, tato tersebut tidak boleh terkena sengatan matahari
langsung, tidak boleh berenang karena masih dalam penyembuhan dan tidak boleh
terkena sabun supaya warnanya tidak pudar. Setelah itu, perawatannya dengan
memberikan lotion khusus tato agar warnanya tetap terjaga dan kualitasnya
bagus,” jelasnya.
Motif tato, sebut pria asli Jawa ini,
didesain khusus olehnya. Harga juga bervariatif tergantung motif yang dipilih
serta lama pembuatan “Membuatnya tidak lama, paling membutuhkan waktu 2-3 jam.
Harganya juga tergantung motif, dari Rp350 ribu hingga jutaan. Apalagi tato
penuh dibagian punggung, tarif nya lumayan mahal, karena motif dan lama
pembuatannya,” ucapnya.
Akan tetapi ketika ditanya terkait
dengan bisnisnya dalam kaitannya dengan agamanya, dia menjawab santai aja. “iya
tidak apa-apa lah mas, ini merupakan salah satu seni yang harus dilestarikan
oleh bangsa Indonesia,” jelasnya sambil tersenyum.
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)