Nama :
Mohammad Syarrafah
NIM :
B03209031
Jur/Smtr :
BKI/VI C3
A.
Jenis
Usaha
Usaha yang saya angkat dan menjadi
planning saya dalam waktu dekat ini ialah mendirikan warung makanan.
Warung makanan ini menyediakan paling tidak dua makanan yang harus ada atau khas, yaitu “Nasi Goreng Cinta” dan juga “Bakso Cinta”.
Sedangkan minumannya saya akan sediakan “Es Anti Galau” dan “Es Teh Setia” serta berbagai minuman lainnya yang sesuai dengan
warung cinta. Disamping itu juga gorengan dan krupuk-krupuk juga akan menghiasi
warung cinta tersebut.
Letaknya itu disebelah timurnya rumah
sakit Kerta Barat yang baru, karena di sebelah timurnya itu keluarga saya punya tiga bidang
tanah yang sangat luas dan memang strategi untuk menjual bahan makanan.
Holis selaku pedagang bahan-bahan
sembako di sebelah baratnya rumah sakit
juga mengatakan bahwa jualan makanan di sekitar rumah sakit sangat menjanjikan
dan sangat stretegis melihat dari pangsa pasar.
“kamu itu mending jual makanan, karena disekitar sini tidak ada yang menjual
makanan, kalau toko sembako sudah banyak disekitar sini, apalagi kamu punya
tanah di sebelah timurnya rumah sakit. Jadi tambah gampang itu,” Ungkapnya
sambil tersenyum.
B.
Latar
Belakang
Pengambilan jenis usaha ini dilatar
belakangi oleh analisis saya terhadap lingkungan dan wawancara saya dengan
salah satu pedagang bahan-bahan sembako.
Analisis itu ialah saya melihat bahwa
rumah sakit Kerta Barat sekarang sudah pindah ke gedung yang baru. Kebetulan
letaknya itu dekat dengan tanah milik kelurga saya, sehingga kalau masalah
tempat sudah ada dan memang strategis.
Disamping itu juga setelah saya analisis
dan saya observasi, di sekitar rumah sakit itu tidak ada yang menjual makanan,
bahkan dijalur pantura, daerah pasar dasuk ke arah barat, sedikit sekali yang
menjual makanan. Sehingga kalau orang-orang yang ada di rumah sakit atau bahkan
dokter yang ada rumah sakit itu mau beli nasi, harus bawa sepeda karena sangat jauh
tempat warung makanan.
Dengan
adanya warung saya itu, diharapkan orang-orang yang ada dirumah sakit itu dan
dokter yang ada di rumah sakit tidak perlu jauh-jauh untuk membelli makanan
karena disebelah timurnya sudah ada
warung cinta dengan berbagai jenis masakan.
Latar belakang selanjutnya ialah karena
adanya wawancara bahkan dorongan dari pedagang bahan sembako disebelah barat
rumah sakit, yaitu Holis. Dia menjelaskan bahwa lebih tepatnya kalau saya
menjual jenis makanan disekitar rumah sakit, karena di sekitar rumah sakit
tidak ada yang menjual makanan, sehingga orang-orang yang ada di rumah sakit
kebingungan mencari makanan. Dokterpun juga kebingungan dalam hal ini, karena
setiap kali mau sarapan harus di belikan keluar,yang letaknya itu sangat jauh
dari daerah rumah sakit yang baru.
C.
Segment
Pasar atau konsument
Segment pasar seperti yang saya singgung
di atas ialah yang paling utama dan paling diprioritaskan ialah untuk
pengunjung rumah sakit atau dokter yang bertugas di rumah sakit itu. Karena faktanya ketika ada penjual
bakso yang pakai sepeda motor pengunjung dan dokter memborong bakso tersebut sehingga sempat suatu ketika
bakso itu sampai habis.
Pengunjung rumah sakit itu
setiap harinya full, karena sudah dipindah tempatnya. Setiap harinya orang yang
suntik kerumah sakit itu banyak, antriannya panjang. Belum lagi dokter yang
bekerja dirumah sakit tersebut juga sangat banyak, karena memang pasiennya juga
banyak. Sehingga kalau berbicara masalah segment pasar, saya kira di daerah itu
sangat menjanjikan.
Disisi yang lain, dengan menggunakan
bahasa-bahasa cinta, maka itu akan memiliki ciri khas tersendiri bagi kaum
remaja yang sedang bermain-main dengan cinta. Sehingga segment kita yang utama
juga ialah para remaja.;
Disamping itu pula, orang-orang
di sekitar rumah sakit dan jalur pantura
merupakan salah satu penunjang terhadap segment pasar kita. Sehingga saya pikir
hal ini sangat menguntungkan jika usaha tersebut dilanjutkan.
D.
Proses Produksi Dan Perkiraan Modal
Pada saat ini saya masih belum
memiliki warung tempat berjualan masakan, hanya tanah saja yang ada. Makanya
yang lebih utama saya ingin membuat semacam gubuk atau warung kecil yang
sekiranya cukup untuk nongkrong minimal 15 orang.
Setelah pembuatan warung itu
selesai, maka tindak lanjutnya dari warung cinta segera di realisasikan. Kita
belanja perlengkapan masak, alat-alat masak dan sebagainya. Yang lebih penting
lagi ialah pemasarannya, bagaimana caranya semua orang dan para dokter
mengetahui bahwa di sebelah timur rumah sakit ada warung cinta, maka kemudian
disini saya punya rencana pemasarannya melalui face to face atau yang lebih
konkrit lagi ialah dengan menyebarkan pamfleth dengan memberi diskon bagi
pembelian diatas 50 ribu, dan diskon ini berlaku selama seminggu dari pembukaan
warung cinta. Produksi makanan itu terus berlanjut.
Dari planning diatas maka kira-kira
untuk modal awal kurang lebih 2-3 jutaan. Karena saya harus membangun warungnya
terlebih dahulu.dan itu yang lumayan banyak menghabiskan uang. Sedangkan
alat-alat dan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng cinta dan bakso cinta
kira-kira 1 juta sudah cukup.
E.
Proses
Penjualan Dan Prediksi Laba-Rugi
Di atas dijelaskan bahwa pangsa
pasar warung saya itu ialah pengunjung dan dokter yang ada dirumah sakit,
sedangkan rumah sakit itu di buka sejak jam 7 pagi sampai jam 4 sore, sehingga
di jam itu saya juga buka warung saya, dan bahkan saya tambah jam bukanya
sampai jam 9 malam. Jadi saya akan buka warung itu
kira-kira dari jam 7 sampai jam 9 malam.
Kalau misalkan saya intens membuka
warung dan diberi kemudahan oleh allah, maka dalam jangka waktu 2 bulan saja,
dengan syarat tidak neko-neko dalam kehidupan keluarga, pasti modal awal kita
akan balik.
Saya yakin bahwa modal dalam pembuatan
masakan itu tidak terlalu mahal, akan tetapi jika laku dan bahkan habis, maka
keuntungan yang konkrit akan kita dapatkan setiap hari.
Melihat dari pangsa pasar yang ada, saya
yakin pasti laris. Bakso sepedaan aja sudah bisa habis, apa lagi warung yang
saya modifikasi itu.
F.
Tantangan
Yang Muncul Dan Harus Diatasi
Kalau
melihat dari tantangan yang akan muncul ialah:
1.
Adanya
saingan antara penjual bakso yang sepedaan dengan warung cinta saya.
2.
Ada
isu tetangga yang akan mendirikan warung masakan juga, sehingga kalau nanti
disekitar rumah sakit itu ada warung masakan lagi, maka itulah sebenarnya
tantangan dan ancakan yang harus kita hadapi.
3.
Tantangan
yang juga tidak kalah pentingnya ialah masalah modal awalnya.
Sedangkan terkait dengan solusi
cara mengatasi masalah itu ialah sebagai berikut:
1.
Menggunakan
system ATM yang di pelajari oleh pak Cholil, sehinggal lebih menarik dan
berkwalitas. Salah satu ATM yang saya pakai ialah dari segi nama, sehingga ada
yang namanya bakso cinta, nasi goreng cinta dan es teh setia dan berbagai macam
yang berkaitan dengan cinta. Dan bahasa ini sangat cocok pada kalangan remaja
saat ini.
2.
Setting
tempat dan pemandangan harus di buat semenarik mungkin, sehingga kalau pemuda
pemudi nongkrong disitu tidak akan bosen.
3.
Terkait
dengan masalah modal, mungkin sebentar lagi uang beasiswa saya akan turun, itu
bisa dipakai untuk modal awal, sedangkan kurangnya sudah ada tetangga yang rela
meminjamkan uangnya kepada keluarga kita.
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)