Tiada bagian dari tubuh manusia akan hancur
(dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit
(dibangkitkan) kembali pada hari kiamat.
( HR. Al Bukhari , Nomor : 4935 ).
Banyak al-Qur’an dan hadits yang
menjelaskan tentang bukti kebesaran allah yang satu ini, yaitu tulang ekor yang
tidak akan hancur walaupun dibakar ataupun dididihkan, yang tak kalah herannya
juga, dari tulang ekor inilah manusia akan di bangkitkan nanti di alam Mahsyar.
Hadits senada juga diriwayatkan
oleh Imam Muslim (nomor 2955), Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallâhu
alaihi wa sallam bersabda, “Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur)
dimakan tanah kecuali tulang ekor, darinya tubuh diciptakan dan dengannya
dirakit kembali.”
Pertanyaannya sekarang, siapa yang
akan membangkitkan tulang belulang yang sudah hancur itu? Karena seakan-akan
keajaiban ini tidak bisa di nalar oleh logika kita selaku insan yang memiliki
akal. Beda lagi kalau kita hanya di tuntut untuk beriman dengan rahasia allah
ini.
Satu ayat yang mungkin bisa
menjawab permasalahan ini ialah yang terdapat pada surat Yaasin, ayat 78-79
yang artinya: “Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada
kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang,
yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang
menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala
makhluk” (QS. Yasin : 78-79).
Kedua dasar dalam islam ini
(al-Qur’an dan al-Hadits) sudah cukup menjelaskan tentang kebesaran dan
keajaiban allah dalam hal penciptaan manusia dan kebangkitannya nanti. Dan selama
ini kita hanya dituntut untuk beriman terhadap keterangan-keterangan al-Qur’an
yang di yakini kebenarannya.
Tanpa kita dituntut untuk
mengetahui apakah hal itu masuk akal apa tidak? Bagaimana orang yang sudah mati
beberapa abad yang lalu bisa hidup kembali?. Apakah hal itu benar adanya apa
tidak? Yang jelas kalau kita nalar dengan pikiran kritis, permasalahan itu
sudah pasti akan menemukan titik buntu, tidak akan menemukan jawabannya.
Bukti Ilmiah
Belasan abad lamanya, keterangan
al-Qur’an dan Hadits tersebut, terkait dengan adanya tulang ekor hanya menjadi
hal yang ghaib, dipertanyakan hingga tidak menemukan pangkal ujungnya.
Berselang berjalannya waktu dan
bergantinya zaman, penelitian ilmiah mencoba meneliti tulang ekor itu, dan
mereka membenarkan hadits tersebut, bahwa tulang ekor itu tidak akan hancur
walaupun dibakar atau di didihkan, atau cara lain yang bisa menghancurkan dia.
Ternyata dia tidak bisa hancur, meskipun dia di hancurkan, dia akan membentuk
bagian sendiri.
Dan setelah diteliti lebih lanjut,
ternyata penciptaan manusia memang berawal dari tulang ekor tersebut. Mereka
sepakat bahwa tulang ekor merupakan bagian pertama yang tumbuh dari janin, yang
biasa disebut dengan primitive streak, yaitu bagian utama yang terbentuk pada
minggu ketiga.
Masalahnya sekarang, siapa saja
yang membuktikan kebesaran allah dalam ranah penelitian ilmiah ini?
Orang yang sangat berjasa dalam
penelitian ini dan orang yang pertama kali meneliti tentang tulang ekor ini
ialah Hans Spemann, seorang ilmuan dari Jerman bersama timnya, dapat
membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk
hidup bermula.
Dalam penelitiannya, ia memotong
tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio
Organizer atau pengorganisir pertama. Pada saat sperma membuahi ovum (sel
telur), maka pembentukan janin dimulai. Ketika ovum telah terbuahi (zigot), ia
terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak. Sehingga terbentuklah
embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan.
Pertama, External Epiblast yang
terdiri dari cytotrophoblasts, berfungsi menyuplai makanan embrio pada dinding
uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding
uterus.
Sedangkan lapisan kedua, Internal
Hypoblast yang telah ada sejak pembentukan janin pertama kalinya. Pada hari
ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian
belakang yang disebut primitive node (gumpalan sederhana).
Dari sinilah beberapa unsure dan
jaringan, seperti ectoderm, mesoderm, dan endoderm terbentuk.
Ø
Ectoderm,
membentuk kulit dan sistem syaraf pusat.
Ø
Mesoderm,
membentuk otot halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal (kerangka),
sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain
kandung kemih), jaringan subcutaneous, sistem limpa, limpa dan kulit luar.
Ø
Sedangkan,
Endoderm, membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan,
organ-orang yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati dan
pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran pendengaran.
Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai Tulang Ekor.
Pada penelitian lain, Han mencoba
menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu
panas yang tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Setelah menjadi serpihan
halus, ia mencoba mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam
tahap permulaan embrio.
Hasilnya, tulang ekor itu tetap
tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun
telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak ‘hancur’.
Perjalanan penelitian Hans Spemann
dan timnya dimuali sejak tahun 1931, mereka mencoba mengisolasi pita pertama tersebut dan
menanamkannya pada salah satu gen hewan amfibi. Ternyata sel itu tumbuh pada
poros lain di luar poros janin indungnya.
Pada tahun 1932 mereka juga
mengisoalasi pita pertama tersebut lalu mendidihkannya untuk kemudian ditanam
pada janin lain. Ternyata ia tetap menumbuhkan sel-selnya secara mandiri, tidak
terpengaruh oleh proses pendidihan tadi.
Akhirnya pada tahun 1935 Hans
Spemann dianugerahi Nobel dalam bidang biologi sebagai penghargaan atas
penemuan The Primary Organizer dan perannya dalam penciptaan
seluruh struktur jaringan, organ dan sistem janin. Ia juga menemukan bahwa
organ ini tidak akan musnah untuk selama-lamanya.
Perkembangan ilmu pengetahuan
semakin berkembang, sehingga merangsang ilmuan muslim untuk meneliti dan
membuktikan sendiri tentang kebesaran allah ini.
Ilmuan muslim itu ialah Dr. Othman
al Djilani dan Syaikh Abdul Majid, mereka berdua melakukan penelitian pada
bulan Ramadhan 1423 H, yang di mulai dengan memanggang tulang ekor dengan suhu
tinggi selama 10 menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam pekat.
Kemudian, keduanya membawa tulang
itu ke al Olaki Laboratory, Sana’a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti
oleh Dr. al Olaki, pfofesor bidang histology dan pathologi di Sana’a
University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak
terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran lebih
lama.
Lebih dari itu berdasarkan
penelitian mutakhir, sebagaimana yang disampaikan oleh Jamil Zaini, Trainer
Asia Tenggara Kubik Jakarta ketika mengisi acara buka puasa bersama di al
Azhar-Solo Baru dengan tajuk, “Inspiring
Day; Inspiring The Spirit of Life”, tulang ekor ini merekam semua perbuatan
anak Adam, dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan
baik-buruk mereka. Dan perbuatan mereka ini akan berpengaruh pada kondisi
tulang ekornya. Putih bersih atau hitam kotor. Semakin banyak energy positif
atau kebaikan seseorang maka semakin bersih tulang ekornya, dan semakin banyak energy
negatif atau keburukan seseorang, maka semakin hitamlah tulang ekornya.
Bukti Kebesaran Allah
Dari penelitian tersebut, dapat
kita lihat bahwa balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar.
Dari tulang ekor inilah, manusia akan kembali diciptakan, dan mereka akan
diberi balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka.
Manusia akan dibangkitkan kembali
sesuai dengan tipe masing-masing tulang ekornya. Jika tulang ekor ini milik si
A maka dia akan bangkit sebagai A, jika tulang ekor itu milik si B maka dia
akan bangkit sebagai B.
Dan akhirnya, segala memori yang
tersimpan di dalamnya akan terbuka lembar demi lembar serta satu persatu tanpa terkecuali,
semuanya tergantung dari perjalanan hidup yang dilalui masing-masing pemilik
tulang ekor. Kelak di akhirat, tiap-tiap memori dalam tulang ekor pasti akan
dibuka seperti rekaman LCD di sebuah layar besar Pengadilan Allah.
Hal ini sesuai dengan firman allah QS.
Al Kahfi: 49, yang artinya: "Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat
orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan
mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak
meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat
semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan
Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun".
Dari penelitian ini sebenarnya kita
harus berfikir dan harus bisa mengambil hikmahnya, bahwa sesungguhnya memang
benar semua firman allah yang telah dijelaskan dalam al-Qur’an. Sehingga
pertanyaan-pertanyaan yang menghantui kita benar-benar terjawab dengan puas
ketika kita mengetahui keterangan al-Qur’an bisa dibuktikan dengan penelitian
ilmiah.
Subhanallah, benar-benar menakjubkan.
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)