Sony darmawan, angkatan 97. Tiga Faktor Penderitaan Dalam SEFT
Posted by Rafa Aoleng,
Selasa, 14 Agustus 2012
,
Menyesali
masa lalu, tidak menerima keadaan saat ini dan khawatir akan masa depan
merupakan penyakit yang sangat menyiksa diri ini.
Sebenarnya saya punya masalah kesehatan
ikut SEFT ini, yaitu gangguan syaraf mata. Penyakit ini sudah saya alami sejak
kecil, makanya saya merasa tersiksa dengan keadaan ini. Hatipun tidak menerima
kondisi diri ini, merasa selalu kurang ketimbang orang lain, sehingga saya juga
sering sakit hati.
Jadi, sebetulnya saya sakit fisik dan
psikis. Maka dari itu saya ikut SEFT, tujuannya ingin menyembuhkan penyakit
saya dan ingin mempelajari berbagai materi yang ada di SEFT. Ternyata saya
menemukan bahwa faktor penderitaan saya itu disebabkan oleh tiga hal. Pertama,
menyesali masa lalu. Kedua, tidak menerima keadaan saat ini. Ketiga, khawatir
akan masa depan. Ketiga keadaan ini yang saya alami sebelum ikut SEFT.
Padahal saya sudah mendengar
permasalahan itu dari berbagai macam tranning atau seminar, akan tetapi saya
masih belum bisa mengaplikasikannya, materi itu hanya ada di tataran konsep
saja, seakan-akan tidak pernah bisa untuk diaplikasikannya.
Nah, di tranning SEFT inilah saya menemukan
jawaban itu, hawa untuk meninggalkan ketiga faktor penderitaan sangat terasa,
dan saya terinspirasi untuk mengaplikasikannya sehingga benar-benar terasa perasaan ingin meninggalkan.
Dikampus juga sering mengganggu ketiga
faktor penderitaan ini, karena saya merasa kurang sempurna ketimbang
teman-teman, perasaan itu yang selalu ada di pikiran saya, sangat memforsir
pikiran saya, sehingga IPK saya juga dipengaruhi, semakin jelek.
Semua masalah itu berangsur-angsur
memulih dan hilang setelah saya ikut SEFT, saya mencoba untuk ikhlas dan pasrah
menerima keadaan diri saya, dan saya pasrahkan kesembuhannya kepada Allah, sehingga
sampai sekarang saya sudah bisa menerima dengan ikhlas kondisi diri ini, saya
selalu berpikir, diluar sana masih banyak yang lebih parah daripada saya,
kenapa harus malu dan takut, tidak perlu, tidak penting pikiran negatif itu.
Dan sekarang Alhamdulillah, saya sudah
cuek, ada atau tidak ada penyakit dalam diri saya, saya ikhlas dan pasrah menerimanya.
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)