Salah satu candi yang terdapat di Yogyakarta ialah Candi Prambanan,
yang merupakan mahakarya kebudayaan hindu dari abad ke-10. Bangunannya yang
langsing dan menjulang setinggi 47 meter,
membuat kecantikan arsitekturnya tak tertandingi di dunia ini.
Konon, candi ini dibangun dalam waktu satu
malam oleh kesaktian Bandung Bondowoso sebagai syarat mempersunting Loro
Jonggrang. Bandung bondowoso adalah putra dari prabu damar moyo dari kerajaan
pengging. Sedangkan loro jonggrang adalah putri prabu boko dari keraton boko.
Loro jonggrang pada saat itu mengajukan dua
persyaratan yang sangat berat untuk menolak raden bandung bondowoso.
Persyaratan yang pertama Puteri Loro Jonggrang minta dibuatkan sumur Jalatunda.
Sedangkan permintaan kedua, Puteri Loro Jonggrang minta dibuatkan 1000 candi
dalam waktu satu malam.
Raden Bandung Bondowoso menyanggupi kedua
permintaan puteri tersebut. Segeralah Raden Bandung Bondowoso membuat sumur
Jalatunda dan setelah jadi ia memanggil Puteri Loro Jonggrang untuk melihat
sumur itu.
Kemudian Puteri Loro Jonggrang menyuruh
Raden Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur. Setelah Raden Bandung Bondowoso
masuk ke dalam sumur, Puteri Loro Jonggrang memerintah Patih Gupolo (patih di
kraton boko) menimbun sumur, sehingga Raden Bandung Bondowoso pun tertimbun
batu di dalam sumur.
Puteri Loro Jonggrang dan Patih Gupolo
menganggap bahwa Raden Bandung Bondowoso telah mati di sumur. Akan tetapi di
dalam sumur ternyata Raden Bandung Bondowoso belum mati, maka ia bersemedi
untuk keluar dari sumur, sehingga Raden Bandung Bondowoso keluar dari sumur
dengan selamat.
Raden Bandung Bondowoso menemui Puteri Loro
Jonggrang dengan marah sekali karena telah menimbun dirinya dalam sumur. Namun
karena kecantikan Puteri Loro Jonggrang kemarahan Raden Bandung Bondowoso pun
mereda.
Kemudian Puteri Loro Jonggrang menagih janji
persyaratan yang kedua, yaitu membuatkan 1000 candi dalam waktu 1 malam. Maka
segeralah Raden Bandung Bondowoso memerintahkan para jin untuk membuat candi.
Akan tetapi pihak Puteri Loro Jonggrang ingin menggagalkan usaha Raden Bandung
Bondowoso membuat candi. Ia memerintahkan para gadis menumbuk dan membakar
jerami supaya kelihatan terang untuk pertanda pagi sudah tiba dan ayam pun
berkokok bergantian.
Mendengar ayam berkokok dan orang menumbuk
padi serta di timur kelihatan terang maka para jin berhenti membuat candi. Jin
melaporkan pada Raden Bandung Bondowoso bahwa jin tidak dapat meneruskan
membuat candi yang kurang satu karena pagi sudah tiba.
Akan tetapi firasat Raden Bandung Bondowoso
pagi belum tiba. Maka dipanggillah Puteri Loro Jonggrang disuruh menghitung
candi dan ternyata jumlahya 999 candi, tinggal 1 candi yang belum jadi.
Maka Puteri Loro Jonggrang tidak mau
dipersunting Raden Bandung Bondowoso. Karena ditipu dan dipermainkan maka Raden
Bandung Bondowoso murka sekali dan mengutuk Puteri Loro Jonggrang “Hai Loro
Jonggrang, candi kurang satu dan genapnya seribu engkaulah orangnya”. Maka aneh
bin ajaib Puteri Loro Jonggrang berubah wujud menjadi arca patung batu. Dan
sampai sekarang arca patung Loro Jonggrang masih ada di Candi Prambanan.
Keistimewaan Candi Prambanan
Terlepas dari mitos tadi, berbagai sumber
menjelaskan bahwa Candi Prambanan merupakan kelompok candi yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad
IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada candi menimbulkan pendapat bahwa
candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai
Balitung berdasarkan prasasti berangka 856 M “Prasasti Siwargrarha” sebagai manifest
politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar. Prasasti
Siwargrarha tahun 856 M yang dikeluarkan oleh Rakai Pikatan tidak diketahui
asalnya, kini disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Usaha pertama kali untuk menyelamatkan candi
Prambanan dilakukan oleh Ijzerman pada tahun 1885 dengan membersihkan
bilik-bilik candi dari
reruntuhan batu. Pada tahun 1902 dimulai pekerjaan pembinaan yang dipimpin oleh
Van Erp untuk candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Perhatian terhadap
candi Prambanan terus berkembang. Pada tahun 1933 berhasil disusun percobaan
candi Brahma dan Wisnu. Setelah mengalami berbagai hambatan pemugaran
diselesaikan oleh bangsa Indonesia, tanggal 23 Desember 1953 candi
Siwa selesai dipugar dan secara resmi dinyatakan selasai oleh Presiden Dr. Ir.
Sukarno.
Prambanan juga memiliki relief candi yang
memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita
Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah
pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan,
kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru
digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli
menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola
lingkungannya.
Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini
juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi
lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali
mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan
melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan
pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa
relief yang ada di Prambanan telah mendunia.
Yang tak kalah menariknya ialah relief
burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan
begitu natural sehingga para biolog bahkan dapat mengidentifikasinya sampai
tingkat genus. Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)
yang mengundang pertanyaan. Sebabnya, burung itu sebenarnya hanya terdapat di
Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut Jawa.
Salah satu keistimewaan Candi Prambanan
lainnya adalah sejak tahun 1991 ditetapkan UNESCO sebagai cagar budaya dunia (world
wonder heritage), sehingga area di candi ini dilindungi dari bahaya perang
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)