this site
Tevri Dwi Putro, alumni traning SEFT di Subang Jawa Barat SEFT SEMBUHKAN BELE’AN

SEFT tidak hanya menyembuhkan sakit psikis atau emosi, tapi sakit fisikpun bisa disembuhkan oleh SEFT. Salah satu buktinya yang dirasakan oleh Tevri Dwi Putro yang dapat menyembuhkan sakit mata atau bele’an  yang diderita oleh istrinya. berikut laporannya.
Berawal dari sakit mata atau dalam bahasa jawanya  bele’an, alumni yang satu ini mengenal SEFT. Dia berasal dari Jogja, akan tetapi dengan kegigihannya dan rasa penasarannya ingin mengetahui SEFT, dia rela mengikuti traning SEFT yang dilaksanakan di Subang Jawa Barat pada tanggal 29 juli 2012, yakni satu minggu sebelum traning  SEFT di Surabaya.
Laki-laki yang pakai kacamata itu namanya Tevri Dwi Putro. Dia menderita bele’an satu minggu sebelum mengikuti traning SEFT di Subang. Dia mengaku mengenal SEFT dari saudaranya yang memberi saran untuk ikut traning SEFT yang dapat menyembuhkan semua macam penyakit, baik fisik maupun psikis. “Saya mengenal SEFT dari saudara saya, dia menyarankan untuk ikut SEFT karena bagus untuk menyembuhkan segala macam penyakit, dan pada saat itu tempat traningnya di Subang,” tuturnya ketika di temui di sela-sela istirahat persiapan berbuka puasa.

Laki-laki yang tanggal lahirnya 29 Desember 1962 ini hanya bisa ikut saran saudaranya, meskipun dia tidak percaya sama sekali terhadap SEFT, dia mengira SEFT itu sama seperti traning-traning yang biasa dia ikuti. “Tidak percaya saya kalau SEFT ini bisa menyembuhkan, bahkan ketika saya ikut traningnya, saya masih belum yakin terhadap SEFT, tapi saya tetap mengikuti traningnya sampai selesai,” tegasnya.
Ketidak yakinannya itu mengantarkannya untuk cerita langsung kepada mas Faiz selaku pemateri dan penemu SEFT. Dari cerita itulah kemudian mas Faiz menyarankan untuk ikut lanjutan SEFT yang ada di Surabaya. “Ketika saya cerita kepada mas Faiz, dia bilang tidak apa-apa anda tidak percaya kepada SEFT, tapi percayalah kepada Allah yang maha menyembuhkan, kemudian dia menyarankan untuk ikut traning SEFT lanjutan yang ada di Surabaya,” jelasnya sambil tersenyum.
Oleh karena materi yang di Subang belum selesai sampai terakhir, maka dia punya keinginan untuk ikut lagi di Surabaya. “Kalau tidak salah poin successnya yang belum selesai, makanya saya tertarik untuk ikut lagi di Surabaya ini,” tuturnya.
Yang paling membuat dia tertarik ialah ketika dia pulang kerumahnya di Jogja, dia melihat istrinya yang ketularan bele’an, dan yang punya istrinya ini malah lebih parah dari pada dirinya. “istri di tulari saya mungkin, lebih parah, matanya sipit, merapat, keluar air mata juga, bahkan matanya itu berlendir,” kenangnya.
Ketika istrinya sakit itulah dia mencoba menggunakan SEFT untuk menerapi istrinya yang sakit mata, dengan ketidakyakinannya dia perlahan menerapi istrinya, setelah satu kali, dua kali dia terapi, istrinya mulai membaik, awalnya sudah bisa membuka matanya, dia terus melakukan terapi itu keesokan harinya, tak disangka setelah dua hari dia terapi, istrinya sudah sembuh dari sakit matanya.
“Alhamdulillah, saya sudah bisa menyembuhkan istri saya dalam jangka waktu dua hari, saya juga heran. Dan akhirnya saya semakin tertarik dan semakin mantab pada SEFT, lalu saya lanjutkan pengetahuan SEFT itu disini, di Surabaya sesuai dengan saran mas faiz,” ungkapnya.
0 komentar

Posting Komentar

Followers

About Me

Foto saya
saya berasal dari orang yang menengah kebawah, tapi dengan keinginan kuat saya, tak menjadi penyebab bagi saya untuk tidak meneruskan kuliah, tekad yang bulat, dan keinginan yang menggebu-gebu mendorong saya untuk melang-lang buana atau merantau ke daerah yang jauh dari tanah kelahiran saya.