Tevri Dwi Putro, alumni traning SEFT di Subang Jawa Barat SEFT SEMBUHKAN BELE’AN
Posted by Rafa Aoleng,
Selasa, 14 Agustus 2012
,
SEFT tidak hanya
menyembuhkan sakit psikis atau emosi, tapi sakit fisikpun bisa disembuhkan oleh
SEFT. Salah satu buktinya yang dirasakan oleh Tevri Dwi Putro yang dapat
menyembuhkan sakit mata atau bele’an yang diderita oleh istrinya. berikut
laporannya.
Berawal
dari sakit mata atau dalam bahasa jawanya
bele’an, alumni yang satu ini
mengenal SEFT. Dia berasal dari Jogja, akan tetapi dengan kegigihannya dan
rasa penasarannya ingin mengetahui SEFT, dia rela mengikuti traning SEFT yang
dilaksanakan di Subang Jawa Barat pada tanggal 29 juli 2012, yakni satu minggu sebelum
traning SEFT di Surabaya.
Laki-laki yang pakai kacamata itu namanya Tevri Dwi Putro.
Dia menderita bele’an satu minggu sebelum mengikuti traning SEFT di Subang. Dia
mengaku mengenal SEFT dari saudaranya yang memberi saran untuk ikut traning SEFT
yang dapat menyembuhkan semua macam penyakit, baik fisik maupun psikis. “Saya mengenal
SEFT dari saudara saya, dia menyarankan untuk
ikut SEFT karena bagus untuk menyembuhkan segala macam penyakit, dan pada saat
itu tempat traningnya di Subang,” tuturnya ketika di temui di sela-sela
istirahat persiapan berbuka puasa.
Laki-laki yang tanggal lahirnya 29 Desember 1962 ini
hanya bisa ikut saran saudaranya, meskipun dia tidak percaya sama sekali terhadap SEFT,
dia mengira SEFT itu sama seperti traning-traning yang biasa dia ikuti.
“Tidak percaya saya kalau SEFT ini bisa menyembuhkan, bahkan ketika saya ikut
traningnya, saya masih belum yakin terhadap SEFT, tapi saya tetap mengikuti
traningnya sampai selesai,” tegasnya.
Ketidak
yakinannya itu mengantarkannya untuk cerita langsung kepada mas Faiz selaku
pemateri dan penemu SEFT. Dari cerita itulah kemudian mas Faiz menyarankan
untuk ikut lanjutan SEFT yang ada di Surabaya. “Ketika saya cerita kepada mas Faiz,
dia bilang tidak apa-apa anda tidak percaya kepada SEFT, tapi percayalah kepada
Allah yang maha menyembuhkan, kemudian dia menyarankan untuk ikut traning SEFT
lanjutan yang ada di Surabaya,” jelasnya sambil tersenyum.
Oleh
karena materi yang di Subang belum selesai sampai terakhir, maka dia punya
keinginan untuk ikut lagi di Surabaya. “Kalau tidak salah poin successnya yang belum selesai, makanya
saya tertarik untuk ikut lagi di Surabaya ini,” tuturnya.
Yang
paling membuat dia tertarik ialah ketika dia pulang kerumahnya di Jogja, dia
melihat istrinya yang ketularan bele’an, dan yang punya istrinya ini malah
lebih parah dari pada dirinya. “istri di tulari saya mungkin, lebih parah,
matanya sipit, merapat, keluar air mata juga, bahkan matanya itu berlendir,”
kenangnya.
Ketika
istrinya sakit itulah dia mencoba menggunakan SEFT untuk menerapi istrinya yang
sakit mata, dengan ketidakyakinannya dia perlahan menerapi istrinya, setelah
satu kali, dua kali dia terapi, istrinya mulai membaik, awalnya sudah bisa
membuka matanya, dia terus melakukan terapi itu keesokan harinya, tak disangka
setelah dua hari dia terapi, istrinya sudah sembuh dari sakit matanya.
“Alhamdulillah,
saya sudah bisa menyembuhkan istri saya dalam jangka waktu dua hari, saya juga
heran. Dan akhirnya saya semakin tertarik dan semakin mantab pada SEFT, lalu
saya lanjutkan pengetahuan SEFT itu disini, di Surabaya sesuai dengan saran mas
faiz,” ungkapnya.
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)