this site
Profesionalisme Fakultas Dakwah Perlu Dipertanyakan
Profesionalisme dosen fakultas dakwah kini patut dipertanyakan. Karena profesionalisme dosen berefek pada kualitas mahasiswa.

“Ketidak profesionalan dosen di fakultas dakwah saat ini memang patut untuk diertanyakan, karena profesionalan dosen sangat berpengaruh pada pembentukan karakter mahasiswa.

Bentuk ketidak profesionalan dosen ditunjukkan dari ketidak disiplinan saat masuk kelas, saat ini dosen lambat di fakultas dakwah dalam perkuliahan seakan-akan sudah menjadi hal yang biasa. Sehingga mayoritas dosen fakultas dakwah banyak yang melanggar waktu perkuliahan yang sudah ditentukan. “banyak dosen yang terlambat ketika jam perkuliahan sudah mulai, jadi kita selalu buang waktu hanya untuk nunggu dosen yang telat” kata salah satu mahasiswa sosiologi.


Kata EN (nama inisial) Ketika dosen terlambat saat masuk kelas biasanya hanya mengucapkan kata maaf saja tanpa merasa memiliki beban dan dosa, meskipun sudah korupsi waktu, sedangkan apabila mahasiswanya yang terlambat hukumannya sangat jelas, Mulai dari tidak diperuntukkan mengisi absensi bahkan sampai n mahasiswa disuruh pulang dan tidak di perbolehkan ikut kuliah, “padahal kan dosen dibayar oleh kita,” kata mahasiswi yang bertubuh mungil ini.

Selain itu EN melanjutkan bahwa dosen yang mengajar dikelasnya banyak yang tidak menguasai materi mata kuliah yang diajarkannya, sehingga ketika proses belajar mengajar berlangsung dosen tidak bisa memahamkan materi kepada para mahasiswanya, “dirinya saja tidak paham bagaiman mau memahamkan orang lain” ujar mahasiswi kelahiran Madura ini.

“Bahkan sekelas professor cara metode mengajarnya sama dengan guru SD (sekolah dasar), yaitu dengan cara mahasiswanya disuruh buka bukusetelah itu mahasiwanya dipanggil dan disuruh membaca, dengan ssuara yang nyarik dengan maksuda agar semua mahasiwa yang ada dikelas mendengar semua. Setelah mahasiswa membaca baru semua mahasiswa disuruh bertanya kalau tidak ada yang dipahami, sementara ketika diberi pertanyaan, jawaban yang diberikan kepada mahasiswanya banyak yang melenceng dari ruang lingkup mata kuliah yang diajarkannya” tutur laki-laki yang berkulit putih ini.

Padaha EN menambahkan bahwa apabila metode pengajaran dosen yang digunakan tidak bagus apalagi tidak menarik maka hasilnya akan buruk, yaitu mahasiswa tidak bisa memahami materi maupun semangat belajar dalam kelas. “tetapi kalau dosennya memiliki metode dan cara penyampaian yang bagus dan bisa memahamkan materi kepada mahasiswa, maka ini memberikan efek yang sangat bagus bagi mahasiswa, disamping paham dia juga akan semangat belajar,” ujar laki-laki yang mengenakan bkemaja putih ini.
Sementara menurut salah satu mahasiwa BKI, metode pengajaran yang di ajarkan oleh dosennya menjenuhkan dan tidak sistematis dalam penyampaian “kebanyakan penjelasannya bullet tidak sesuai dengan mata kuliah yang diajarkannya,” ujar kata mahasiwa yang berinisial SY ini.

Ketidak professional dosen juga tidak hanya terjadi pada jurusan sosiologi dan BKI, Saja tetapi hal senada juag dirasakan oleh jurusan yang lain seperti, PMI Komunikasi Psikologi, MD dan KPI. “di semua jurusan banyak dosen yang mata kuliah yang diajarkan tidak sesuai dengan faknya,” kata HR mahasiwa komunikasi.
Sementara kepala jurusan KPI menjelaskan bahwa “memang ada dosen yang memegang dua atau lebih mata kuliah, tetapi dengan catatan mata kuliah yang di pegangnya serumpun dengan faknya,” Kata dosen yang akrab disapa Ustd Satar ini.

YD mahasiwa PMI menuturkan bahwa dirinya selama ima semester kuliah di fakultas dakwah dirinya tidak pernah mendapatkan dosen yang betul-betul professional dengan metode pengajaran yang bagus sehingga mudah dipahami oleh mahasiwa. “ saya juga meras sugi, sudah bayar mahal-mahal tapi dosennya tidak berkualitas,” kata YD sambil merokok

Hal serupa juga diungkapkan oleh RA mahasiwa komunikasi semester lima, dirinya juag merasa dibohongi oleh fakultas , Karena fakultas tidak bisa memberikan dosen yang layak selama dia kuliah di fakultas dawah. “dosennya gak jelas semua,” kata laki-laki yang berwajah oval ini.

Menurut penuturan Yusuf Amrozi, wakil kajur komunikasi penyiaran islam, semua dosen yang berada di dakwah, merupakan rekrutan dari pihak rektorat. Mereka semua diterima menjadi pegawai, staf, dan dosen sesuai dengan syarat dan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pihak rektorat. Jadi setiap jurusan hanya menampung saja apa yang sudah ditetapkan oleh prosedur rektorat. “Semua dosen yang ada di fakultas adalah dosen yang sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh rektorat”. Ujarnya.
0 komentar

Posting Komentar

Flag Counter

free counters
Link Top Tutorial Blog Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Kotak Berlangganan

Enter your email address:

Followers

About Me

Foto saya
saya berasal dari orang yang menengah kebawah, tapi dengan keinginan kuat saya, tak menjadi penyebab bagi saya untuk tidak meneruskan kuliah, tekad yang bulat, dan keinginan yang menggebu-gebu mendorong saya untuk melang-lang buana atau merantau ke daerah yang jauh dari tanah kelahiran saya.