Sarjana yang ulul albab tentunya merupakan hal yang kita inginkan bersama. Untuk menghasilkan sarjana yang diinginkan tadi, yakni sarjana yang mempunyai kualifikasi Ulul Albab, kita perlu terlebih dahulu mengetahui orientasi sarjana ulul albab, sehingga kita dapat mengetahui kemana kita harus bergerak, kemana kita harus menuju tujuan yg diharapkan untuk menuju sukses.
Yang tak kalah pentingnya juga ialah kita harus mengetahui indikator keberhasilan kita. Sehingga kita dapat mengetahui sejauh mana kita sudah bergerak, berproses dan dapat dijadikan evaluasi untuk mencari ilmu selanjutnya.
Pada kesempatan kali ini kita akan pahami bersama tentang apa yang kita anggap penting tadi. Pertama, Orientasi Sarjana Ulul Albab.
0
komentar
Sunyi itu menusukku
Malampun ikut kaku ditengah luapan waktu
Nyamuk mengintip dan menatap isi hatiku
Membakar semua sudut kalbu
Karena kau mendekap inti hidupku
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terciptanya psikologi dakwah tentunya tidak lepas dari sejarah perkembangan psikologi dan dakwah, serta psikologi islam sampai pada psikologi dakwah itu sendiri, yang kemudian berdiri secara otonom.Psikologi dakwah mempunyai teori serta prinsip-prinsip dan sudut pandang khusus yang berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya. Psikologi dakwah, sebagai gabungan dari psikologi dan dakwah, mempunyai objek pembahasannya tersendiri yang membedakannya dengan ilmu yang lain, baik objek materialnya maupun formalnya.
Oleh karena objek kajian yang sangat luas, maka pada kesempatan ini kita akan berusaha menelaah tentang perkembangan psikologi, dakwah, dan psikologi dakwah beserta kedudukan psikologi dakwah dalam ilmu psikologi, dan juga yang tak kalah penting disini kita akan membahas tentang hubungan psikologi dakwah dengan ilmu yang lain, karena diakui atau tidak, kajian yang sangat luas ini berhubungan dengan ilmu-ilmu yang lain.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya pengawasan merupakan tindak lanjut dari tiga fungsi organik MANAGEMEN terdahulu (planning, organizing, dan actuating). Tanpa adanya ketiga fungsi tersebut tidak perlu ada pengawasan. Controlling (pengawasan) merupakan fungsi organik yang keempat dan yang terakhir daripada manajeme, George R. Terry Ph. D. berpendapat bahwa bila ketiga fungsi organik manajemen yang terdahulu telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka hanya sedikit saja yang diperlukan pengawasan (controlling). Tetapi sebaliknya ia berpendapat, bahwa dalam kenyataan memang tidak pernah terjadi planning, organizing, maupun actuating tersebut dilakukan secara 100% efektif. Dapat dipastikan adanya kekurangan-kekurangan, keslahan-kesalahan, penyimpangan-penyimpangan dan sebagainya yang tak mungkin di elakkan. Karena itulah pengawasan senantiasa sangat diperlukan, justru agar tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya benar-benar dapat dicapai secara efisien dan efektif.
BAB I
PENDAHULUAN
A. A. Latar Belakang
Setelah mengetahui pengertian, obyek kajian, kegunaan serta sejarah dari ushul fiqih, kita dihadapkan pada aliran-aliran dari ushul fiqih. Karena dalam hal menyusun dan membangun sebuah teori yang terdapat dalam ushul fiqih ada banyak pertentangannya dan perbedaannya.
Para ulama tidak selalu sepakat dalam menetapkan istilah-istilah untuk suatu pengertian dan dalam menetapkan jalan-jalan yang ditempuh dalam pembahasannya. Perbedaan-perbedaan dalam hal penetapan istilah-istilah itu menimbulkan beberapa aliran dalam ushul fiqih.
Sejarah mencatat bahwa aliran-aliran yang di maksud terbagi menjadi dua, yaitu Aliran Mutakallimin dan Aliran Hanafiyah. Akan tetapi dalam buku ushul fiqih yang dikarang oleh Prof. DR. Amir Syarifudin, aliran-aliran dalm ushul fiqih itu terbagi menjadi tiga, yaitu Aliran Mutakallimin dan Aliran Hanafiyah dan Aliran Muta’akhirin.
Sesugguhnya banyak sekali para Ulama’ yang mengikuti jejak Rosulullah SAW, untuk hidup seadanya dan tidak tamak, tapi kami disini akan membahas siapa saja yang terkenal sebagai pakar ilmu tasawuf :
A.Tokoh-tokoh Ilmu Tasawuf klasik :
Tokoh-tokoh ilmu tasawuf yang tersohor pada zaman dahulu adalah :
Kurangnya infrastruktur fakultas dakwah, menyebabkan laboratorium dwi fungsi, selain sebagai laboratorium juga sebagai koperasi.
Satu hal baru yang ada di fakultas dakwah IAIN Sunan Ample Surabaya, adalah koperasi yang dikelola oleh manajemen dakwah (MD, red) yang dikenal dengan Manegemen Dakwah Cauperation (MDC, red).
Koperasi ini sudah di ajukan ke rektorat pada tahun sebelmnya yakni, pada masa ketua jurusan (KaJur, red) bapak Syak`roni. Akan tetapi, tidak ada tanggapan dari pihak rektorat. Tetapi, setelah bapak Say`roni telah diganti dengan kajur baru, bapak Abdurrahman Ghodori pengajuan ini di tindaklanjuti, kemudian mendapat persetujuan sehingga mendapat peralatan semacam mesin fotocopy dan etalase, sedangkan peralatan lainnya dari fakultas dan jurusan “Prosesnya lama ini, tidak seperti yang kamu lihat sekarang” ungkap Ifa Ratna Sari, selaku salah satu karyawa MDC bagian keuangan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk dapat mengikuti atau memahami dengan baik dan benar ajaran tasawuf, kita di tuntut terlebih dahulu harus mengetahu tentang konsep dasar tasawuf yang melandasi ajaran tasawufnya. Lantaran penilaian dan pengertian yang didapat merupakan pengantar untuk mengetahui dasar-dasar ajaran tasawufnya dengan benar.
Ketika kita sudah mengetahui konsep dasarnya secara tidak langsung sudah mengusai separuh dari tasawuf tersebut. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas konsep dasar tasawuf secara universal, bukan konsep tasawufnya seorang sufi atau ulama’ tertentu.
Pesonamu yang hanya terbayang
ketika hidup kehabisan kata-kata menyulam puisicinta
Padahal ketika aku tanya madu, Pasti kau jawabnya empedu.
Tapi, kenapa kau datang dalam istana hatiku!!
lalu hancurkan patung –patung piaraanku !!
Hingga senyumpun, tak mampu menjawab pertanyaan puing-puing sabda,
Semua titah sang raja sudah ku penuhi, tapi kenapa masih ada rajam!!
Inikah undang-undang tuhan yang kau katakan!!
Ketika fajar datang tuk musnahkan embun-embun malam!!
Moh. Syarrafah*
Sejarah bercerita banyak tentang jiwa-jiwa mahasiswa yang idealis, akalnya yang kritis, hatinya yang filosofis serta cita-citanya yang demokratis. Tidak sedikit mahasiswa yang telah turut serta dalam terjadinya pola evolusi kehidupan manusia, berkat jiwa, hati, akal dan cita-cita mereka kita bisa hidup dengan mengenal kemerdekaan, keadilan, HAM, demokrasi, reformasi dan sederetan tatanan nilai filosofis yang mencita-citakan kehidupan masyarakat yang harmonis.
Banyak mahasiswa yang suskses mengukir sejarah dan malakukan penetrasi kedalaman berpikir dan kreativitasnya mengolah realitas ke dalam teori dan Aksi. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang mempunyai pangaruh sangat besar terhadap kedinaminsan kehidupan dunia. mulai dari mahasiswa yang menjadi filosof, saintis, dan reformis. Mereka seakan menjadi Nabi dizamannya masing-masing yang selalu memperbaiki kehidupan masyarakat.
Di dunia yang luas ini, mahasiswa diberbagai belahan dunia sudah menunjukkan talenta dan ketajaman taringnya dalam merubah tatanan kehidupan lebih dinamis dan demokratis, di Prancis dengan Revolusinya, di Inggris dengan revolusi industrinya dan Amerika dengan perjuangan HAMnya, di Jerman Mazdhab Franrutnya, di Indonesia dengan Reformasinya dan diberbagai negara lainnya, perjuangan mereka begitu tercetak tebal dalam berbagai buku-buku dan media sehingga nama mahasiswa melambung tinggi. Meraka bagaikan tawon yang selalu menawarkan kemanisan dalam hidup dan bahkan dipuji bagai dewa yang selalu menebarkan berkah bagi kaum-kaum tertindas, dan memberi kutukan bagi para penindas.
BERIKUT INI ADALAH AYAT-AYAT YANG MENERANGKAN TENTANG PENGEMBANGAN MATERI DAKWAH:
- An-nisa’ : 94
يَااَيُّهَاالَّذِيْنَ أَمَنُوْا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِى سَبِيْلِ اللهِ فَتَبَيَّنُوْا وَلاَ تَقُوْلُوْ لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمْ اَلسَّلَمَ لَسْتَ مُؤْمِنًا تَبْتَغُوْنَ عَرَضَ الْحَيَوَةِ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللهِ مَغَانِمُ كَثِيْرَةٌ ج كَذَلِكَ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوْا ج إِنَّ اللهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا.
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) dijalan allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu: “kamu bukan sorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan didunia, karena disisi allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Zulaikho harus rela tidur di kantin karena hasil upah Bantu-bantu di kantin dan hasil rongsokan tidak cukup untuk ngekos.
Suasana kampus IAIN sunan ampel Surabaya, sore itu sudah sepi. Khususnya difakultas dakwah. Yang tampak hanyalah karyawan yang sudah bersiap-siap untuk pulang. Satu persaru meninggalkan area parkir dengan kendaraan pribadinya.
Dari barat terlihat wanita tua, berjalan dari depan gedung A fakultas tarbiyah, menuju gedung A fakultas dakwah. Sesekali dia tersenyum dan berjalan tertatih-tatih. Tangan kanannya terlihat membawa tiga plastik, satu berwarna merah dan yang dua berwarna putih. “Beliau baru selesai sholat di masjid ulul albab mas,” tutur kodir, yang sama-sama pembantu kantin.
Demi menghidupi keluarganya,sundari harus rela jualan kopi keliling di alun-alun kota Jember
Angin malam serasa menyambut kedatangan kami berdua di kota jember. Rembulan pun mengawasi, ketika kami duduk berdua di pingir alun-alun kota Jember yang luas nan indah. Pemuda pemudi yang tengah bermain futsal dan badminton menambah keindahan alun-alun kota. Lantunan sholawat dari subsystem alun-alun dan masjid tak mau kalah dalam keramaian malem rabu itu. Tenang rasanya mendengar sholawatan dari masjid ………yang letaknya persis di sebelah barat alun-alun, pikiran yang stres gara-gara kongres, sejenak hilang oleh lantunan sholawat merdu itu. Hal inilah yang membedakan alun-alun kota jember dengan alun-alun yang lain. Ikut andil pula dalam keramaian itu Pedagang asongan, yang ada disekitar alun-alun kota Jember.
Gender adalah perbedaan dan fungsi peran sosial yang dikonstruksikan oleh masyarakat, serta tanggung jawab laki-laki dan perempuan Sehingga gender belum tentu sama di tempat yang berbeda, dan dapat berubah dari waktu ke waktu.
Seks/kodrat adalah jenis kelamin yang terdiri dari perempuan dan laki-laki yang telah ditentukan oleh Tuhan. Oleh karena itu tidak dapat ditukar atau diubah. Ketentuan ini berlaku sejak dahulu kala, sekarang dan berlaku selamanya.
Ahlussunnah wal jamaah(aswaja) merupakan satu golongan yang diyakini kebenarannya dan diyakini akan masuk surga dalam sebuah hadist, sehingga sampai saat ini banyak golongan yang mengaku dirinya aswaja.
Golongan yang satu ini dalam hal tauhidnya mengikuti imam As’ari dan Maduridi yang kemudian menjembatani antara golongan Mu’tazilah dan Jabariyah yang dikenal pendapatnya selalu bertentangan sehingga muncullah apa yang namanya Kasab. Sedangka kalau dalam hal tasawwufnya, golongan ini mengikuti mazhab Al Ghozali dan Al Junaidi. dalam syari’atnya/ fiqihnya mengikuti Syafi’i, Hambali, Maturidi.
Akitvitas di sejumlah fakultas kampus IAIN Sunan Ampel, malam hari tampak masih ramai. Adanya kegiatan mahasiswa pada malam hari yang digunakan untuk bermacam kegiatan, mencakup pemanfaatkan waktu, fasilitas yang ada, hingga penyalahgunakannya..
Surabaya, Selasa, (20/7) saat menulusuri jl. Ahmad Yani, akan terlihat bangunan-bangunan kokoh yang berjajar dikanan dan kiri jalan, diantaranya kampus IAIN Sunan Ampel, yang teletak persis didepan POLDA JATIM.
Institut berbasis islam ini, akan terlihat mulai beraktifitas pada jam 07.00 pagi. Mahasiswa-mahasiswa berkerudung dengan berbagai macam model pakaian mulai ramai memasuki pelataran Area IAIN menuju fakultas masing-masing.
Logika berasal dari kata logos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logika episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Selanjutkan kita akan membahas mengenai sejarah logika, mana dalam hal ini di bagi dalam masa/periodesasi sebagai berikut:
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang keras dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat, disiplin dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan Larung Sesaji).
Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa "Lebbi Bagus Pote Tollang, atembang Pote Mata". Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata).
ISLAM DAN PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN EKONOMI
Posted by Rafa Aoleng,
Rabu, 16 November 2011
,
in
resume
(Peran Komunitas Keagamaan terhadap Pengembangan Kemandirian Ekonomi masyarkat Desa Seddur Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan)
Penulis : Erliyanto
NIM : B02304011
Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam
Menjadi mahasiswa adalah sebuah kebanggan karena menjadi seorang yang tergolong elite dikalangan masyarakat. Tidak semua orang bisa menjadi mahasiswa, dan mahasiswa berada dalam kelas atas dalam status sosial masyarakat. Namun apakah benar menjadi seorang mahasiswa adalah sebuah kebanggaan.
Ironis memang ketika melihat seorang mahasiswa berkelakuan tidak selayaknya mahasiswa. Mulai dari cara berpakaian, tutur kata, cara bergaul, gaya hidup sampai kemampuan akademisnya. Tapi tidak semuanya, ada juga mahasiswa yang memang berpenampilan seorang mahasiswa. Mahasiswa memang beragam.
Setiap mahasiswa mempunyai tipe dan karakteristik sendiri-sendiri. Prinsip hidup sendiri-sendiri. Ada mahasiswa yang pengen biasa-biasa saja namun ada pula yang pengen tidak biasa-biasa saja. Banyak mahasiswa yang cuma fokus kuliah, posnya cuma Kost, Kampus, Kantin dan sebagainya. mereka tidak ingin disibukkan dengan yang lainnya.
Assalam perpisahan,,,,,
good bye istana penyiksaan…..
selamat tinggal sejarah komedi.
selamat datang tong sampah,,,,
besi-besi sampah yang berpotongan itu sudah tak berguna
“buang sajalah”……..pintaku.
good bye istana penyiksaan…..
selamat tinggal sejarah komedi.
selamat datang tong sampah,,,,
besi-besi sampah yang berpotongan itu sudah tak berguna
“buang sajalah”……..pintaku.
(Kepada Pahlawanku Bapak Disana)
Pak......
Sujud syukurku selalu tersungkur di bawahmu
Ketika mentari menangisi embun pagi
Ketika sang surya mengintip jagad raya
Dalam diamku, ku masih menyebut namamu
Diantara bias sang surya
Waktu lilin menyelinap di kaca
(Perspektif Kajian Lintas Budaya Dalam Berinteraksi)
Tanggal 13 Nopember 2011 setelah pulang dari rapat kerja(raker) LPM ARA AITA saya naik bus patas bersama sahabat-sahabat. Didalam bus inilah saya bertemu dengan seseorang yang kira-kira usianya 30 tahunan dan dia duduk satu baris dengan saya.
Prasangka awal ketika saya bertemu dengan dia, dan duduk satu baris dengan dia, saya percaya bahwa dia orangnya sopan, baik hati dan mudah bergaul dengan orang, karena raut mukanya murah senyum dan tidak kusut.
Dan yang paling nampak, perkiraan saya orang yang ada di dekat saya itu mudah bergaul dengan orang, salah satu bukti yang nampak ketika dia ikut menghitung karcis bus. Ketika saya mau membayar karcis bus, dia ikut menghitungnya karena saya membayar semua karcis dari sahabat-sahabat yang berjumlah sebelas orang, sehingga lumayan banyak.
(Suku Madura Vs Suku Jawa)
Ini fakta dari sekumpulan orang dalam kelompok belajar, yang terdiri dari 4 orang, dua orang dari suku madura, sedangkan dua orang lainnya adalah dari suku jawa. Mereka berkumpul dan belajar filsafat bersama-sama.
Empat orang ini di pasrahkan oleh lembaga pers mahasisiwa (LPM) ara aita kepada salah satu dosen fakultas dakwah, sehingga dalam pembelajarannya itu di bimbing oleh dosen fakultas dakwah yang sangat profesional dan paham di bidang filsafat.
Dari kelompok belajar ini tentunya masih banyak hal yang menjadi masalah, mulai dari latar belakang yang berbeda, cara bicara, bahasa yang digunakan, sampai pada kesemangatan dalam belajar.
Dari latar belakang disini, mereka dari suku yang berbeda, yakni suku jawa yang terkenal dengan ke halusannya, dan suku madura yang terkenal dengan kekerasannya. Sehingga ketika mereka berkumpul seringkali ada konflik kecil yang timbul, seperti ketika mengemukakan argumen, yang dari suku madura cendrung tidak mau ngalah meskipun hal itu kurang rasional, sedangkan dari suku jawa juga tidak mau mengalah dalam berpendapat, karena mereka pikir bahwa pendapat dari suku madura disini kurang rasional tapi masih berusaha di rasionalkan, atau tidak ada hubungannya dengan pembahasan, tapi berusaha dihubungkan. Sehingga disini peperangan pendapat dari para filsuf sering kali terjadi dalam forum.
Satu Nusa…..
Satu Bangsa…..
Satu Bahasa Kita…
Itulah sepenggalan lagu kebangsaan yang cukup populer di telinga kita sebagai lagu kebangsaan yang dapat menyatukan kita, menjadikan semangat bagi kita sebagai warga Negara Indonesia. Dan seharusnya lagu ini pula yang dapat menjadikan kita lebih cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), beserta hal-hal yang berkaitan di dalamnya, seperti produk-produknya.
Akan tetapi pada kenyataannya, sekarang ini banyak dari berbagai kalangan, khusus pemuda, yang notabeninya sebagai penerus bangsa Indonesia, sudah mulai luntur semangat nasionalismenya.
Untuk membuktikan argumen itu, marilah kita sama-sama menganalisis fakta-fakta yang akan diangkat penulis pada tulisan ini.
Diantara fakta-fakta itu ialah Masyarakat hari ini lebih bangga menikmati ayam goreng buatan Amerika, dibanding ayam goreng buatan Indonesia. Sepele memang, tapi hal yang sepele ini, paling tidak sudah bisa dijadikan sampel bahwa masyarakat Indonesia sudah luntur semangat nasionalismenya.
Satu Bangsa…..
Satu Bahasa Kita…
Itulah sepenggalan lagu kebangsaan yang cukup populer di telinga kita sebagai lagu kebangsaan yang dapat menyatukan kita, menjadikan semangat bagi kita sebagai warga Negara Indonesia. Dan seharusnya lagu ini pula yang dapat menjadikan kita lebih cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), beserta hal-hal yang berkaitan di dalamnya, seperti produk-produknya.
Akan tetapi pada kenyataannya, sekarang ini banyak dari berbagai kalangan, khusus pemuda, yang notabeninya sebagai penerus bangsa Indonesia, sudah mulai luntur semangat nasionalismenya.
Untuk membuktikan argumen itu, marilah kita sama-sama menganalisis fakta-fakta yang akan diangkat penulis pada tulisan ini.
Diantara fakta-fakta itu ialah Masyarakat hari ini lebih bangga menikmati ayam goreng buatan Amerika, dibanding ayam goreng buatan Indonesia. Sepele memang, tapi hal yang sepele ini, paling tidak sudah bisa dijadikan sampel bahwa masyarakat Indonesia sudah luntur semangat nasionalismenya.
Perbincangan masalah negara islam Indonesia (NII), memang hangat sekali untuk di dijadikan bahan diskusi pada kesempatan kali ini. Karena semakin hari semakin bertambah korbannya. mulai dari kalangan orang biasa sampai pada mahasiswa yang diyakini sebagai ilmuan dan tidak mudah dipengaruhi. Tapi pada kenyataannya, target dan korban utamanya adalah mahasiswa sebagai penerus bangsa dan negara ini.
Mereka mempunyai visi merubah negara repulik Indonesia ini menjadi negara islam. NII menjadikan Islam sebagai dasar negara dan pemerintahan. Dalam proklamasinya disebutkan: “Hukum yang berlaku dalam Negara Islam Indonesia adalah Hukum Islam”. Dalam undang-undangnya dinyatakan: “Negara berdasarkan Islam” dan “Hukum yang tertinggi adalah Al-Quran dan Al-Hadits”.
Banyak dari kalangan masyarakat atau mahasiswa pada khususnya, mengetahui adagium atau semboyan “buku adalah jendela dunia”. Hal ini sangat menarik sekali apabila kita perbincangkan pada saat ini, karena realitanya banyak dari mahasiswa sekarang tidak suka membaca buku. Sehingga mahasiswa hari ini tabu akan dunia ini.
Mereka membaca buku ketika ada tugas. Selain itu mereka membaca buku hanya untuk mengisi waktu luang, itupun bukan ilmiah. Padahal, buku merupakan wahana untuk menambah keilmuan, sarana penambah wawasan, pengembangan pengetahuan dan intelektualitas, serta penggerak peradaban.
Di samping itu pula, kita dapat mengupdate informasi dari segala bidang IPTEK, baik itu seni budaya, ekonomi, sosial maupun politik. Ketika kita sudah tidak membaca buku, maka kebodohan dan buta huruf akan semakin banyak.
Mereka membaca buku ketika ada tugas. Selain itu mereka membaca buku hanya untuk mengisi waktu luang, itupun bukan ilmiah. Padahal, buku merupakan wahana untuk menambah keilmuan, sarana penambah wawasan, pengembangan pengetahuan dan intelektualitas, serta penggerak peradaban.
Di samping itu pula, kita dapat mengupdate informasi dari segala bidang IPTEK, baik itu seni budaya, ekonomi, sosial maupun politik. Ketika kita sudah tidak membaca buku, maka kebodohan dan buta huruf akan semakin banyak.
Ketika berbicara mengenai buruh, tentunya tidak akan pernah ada habis-habisnya, karena masalah ini merupakan masalah yang sangat kompleks. Persoalan buruh ini sudah sering diperbincangkan di kancah internasional, karena sering terjadi di seluruh penjuru dunia, mulai dari perbincangan mengenai ketidakadilan yang dilakukan oleh sang majikan, kesimpangsiuran mengenai upah yang diterima si buruh dan penyiksaan yang kerap kali dilakukan oleh majikannya.
Hal itu akan terus terjadi selama ada kehidupan, karena kita pahami bersama bahwa kaum buruh merupakan kaum yang paling rendah di ranah status sosial, tetapi tidak harus selamanya buruh itu ditindas dan diperlakukan tidak adil. Kita semua harus memperjuangkan hak-hak yang seharusnya diberikan kepada buruh itu sendiri, sehingga minimal ketidakadilan yang terjadi semakin diminimalisir. Dalam hal ini, Indonesia memiliki guru besar yaitu Kyai Abdurrahman Wahid yang biasa di kenal Gus Dur.
Sebelum Islam hadir di tengah umat manusia, perempuan adalah sosok yang paling hina di mata para lelaki. Perempuan di masa Arab Jahiliyah hanya menjadi pelengkap kehidupan sosial, sarana pelampiasan nafsu, pekerja kasar, dan bahkan aib bagi keluarganya. Kondisi ini terjadi sebab menurut mereka perempuan itu tidak memliki fungsi yang menguntungkan bagi para laki-laki jahiliah.
Satu hal yang menjadikan perempuan pada saat itu lebih terhormat daripada hanya sebagai pelampiasan nafsu para laki-laki, adalah mereka dapat melahirkan keturunan yang meneruskan kebangsawanan para lelaki.
Setelah Islam masuk, khususnya pada kehidupan masyarakat Arab Jahiliyah, perempuan memiliki kedudukan yang sangat urgen. Islam memandang kedudukan perempuan itu sama dengan laki-laki, yang membedakan keduanya hanyalah ketakwaan mereka di sisi Tuhan. Doktrin teologis ini telah ditegaskan Allah swt sebagaimana termaktub dalam ayat al-Quran surat al-Hujurat ayat 13. Term “inna akromakum ‘indallahi atqokum” (sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu ialah mereka yang paling bertakwa), adalah tanda betapa mulianya Islam dalam menghargai posisi perempuan maupun laki-laki dengan standar ketakwaan yang dimiliki keduanya, bukan dengan status sosial yang disandang dan perbedaan gender.
Organisasi ekstra kampus pada dasarnya merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan wahana keilmuan. Baik keilmuan secara akademis, maupun hanya sekedar mencari sebuah pengetahuan, untuk menambah wawasan sebagai mahasiswa selaku Agent Of Control dan Agent Of Change.
Namun, saat ini banyak mahasiswa yang tidak minat terhadap organisasi ekstra kampus. Survei yang dilakukan oleh “Corong” terhadap 86 mahasiswa Fakultas Dakwah dari semua jurusan telah dilaksanakan untuk mengetahui ketertarikan mahasiswa terhadap organisasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi ketertarikan terhadap organisasi. Responden terdiri dari mahasiswa semester dua, empat dan enam. Hasil mebuktikan bahwa presentase mahasiswa yang tidak minat terhadap organisasi ekstra kampus sebesar 41,0%, sedangkan yang minat terhadap organisasi ekstra kampus presentasenya hanya sebesar 15,0%. Angka presentase yang minat lebih kecil dibandingkan dengan presentase yang tidak minat. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa sama sekali tidak memiliki ketertarikan terhadap organisasi ekstra kampus.
Beberapa tahun belakangan ini permasalahan energi sudah menjadi permasalahan yang sangat urgen di negara Indonesia. Karena energi itu pada mulanya merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan hal ini tentunya akan menjadi masalah ketika tidak ditemukan sumber energy baru, baik itu sama atau lebih dari yang ada sebelumnya. karena sumber energi ini sangat terbatas dan untuk mendapatkan kembali, perlu usaha yang sangat intens dari pihak pemerintah, bahkan biasanya ada tim khusus untuk menyelidiki dan mendapatkan sumber energy tersebut.
Berkaitan dengan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, yang dalam hal ini lebih di spesifikkan kepada minyak bumi di Indonesia, sudah sangat memprihatinkan. Menurut data ESDM (2006), cadangan minyak Indonesia hanya tersisa sekitar 9 milliar barel. Apabila persediaan itu terus di pakai oleh masyarakat, maka secara otomatis persedian itu akan habis dan hanya diperkirakan dua dekade mendatang, sehingga pemerintah memberikan solusi untuk mengatasi hal itu, salah satu solusinya ialah menerbitkan peraturan presiden republik Indonesia nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional untuk mengembangkan sumber energi sebagai pengganti bahan bakar minyak. Kebijakan ini sebenarnya lebih menekankan pada altenatif pengganti bahan bakar minyak, dalam menanggapi hal ini yang paling solutif ialah biogas. Proses ini merupakan peluang besar untuk menghasilkan energi yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak yang semakin lama semakin habis.
Tuhan menciptakan manusia lebih sempurna dari pada makhluk-makhluk yang lain. Tentunya, derajat, sifat serta etika manusia lebih baik daripada makhluk yang lain. Akan tetapi saat ini banyak manusia yang tidak beretika. Di era modernisasi yang sarat akan kemajuan seharusnya membuat manusia lebih canggih serta lebih maju, namun di era modernisasi ini manusia tingkah lakunya tidak jauh berbeda dari binatang. Bahkan lebih jelek dari pada binatang.
Hal ini didasarkan pada fakta-fakta yang terjadi pada saat ini. Yang paling gencar-gencarnya ialah isu trafficking (perdagangan anak dan perempuan) dan juga pembuangan bayi yang sering ditemui di tong sampah oleh pasukan kuning (tim kebersihan). Kasus ini tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kasus ini banyak dilakukan oleh mereka-mereka yang sudah hilang hati nuraninya. Lantas bagaimanakah hukum menyikapi masalah ini?
Tentunya disini kita dituntut untuk berfikir sejenak mengenai kasus-kasus tersebut, dan menuntut kita untuk melakukan perubahan-perubahan yang sangat signifikan. Tulisan ini bermaksud ingin mengajak pembaca untuk menganalisis dan merenungkan kasus-kasus tersebut.
Aku harus gimana lagi???
rembulan yang biasanya bersinar
Tak mau lagi melihatku
Bahkan dia membantai istana hatiku
Yang tak semua orang mampu melihatnya
Aku tak faham…………….
Harus aku lanjutkan kemana
Atau aku harus hentikan dimana
Q hanya bisa diam, diam dan diam
Ketika semua pergi meninggalkan q
Musnah semua harapan-harapan
Q harus menderita ini sendirian
Tidak ada teman yang bisa menemaninya
Pesonamu yang hanya terbayang
ketika hidup kehabisan kata-kata menyulam puisi cinta
Padahal ketika aku tanya madu, Pasti kau jawabnya empedu.
Tapi, kenapa kau datang dalam istana hatiku!!
lalu hancurkan patung –patung piaraanku !!
ketika hidup kehabisan kata-kata menyulam puisi cinta
Padahal ketika aku tanya madu, Pasti kau jawabnya empedu.
Tapi, kenapa kau datang dalam istana hatiku!!
lalu hancurkan patung –patung piaraanku !!
Cinta yang sering diaplikasikan dengan pacaran merupakan hal yang sudah menjadi kebiasaan dikalangan remaja masa kini. Tak terkecuali kampus IAIN sunan ampel surabaya yang maha siswanya tidak sedikit yang berpacaran. Mulai dari ngerjain tugas bareng, kekampus bareng, boncengan, duduk berduaan dan berbagai hal yang biasanya dilakukan bersama-sama. Hal itu biasanya dilakukan di area kampus atau sekitar kampus, seperti di kos-kosannya.
Saya kira hal itu biasa, selama mahasiswa yang bersangkutan masih menjaga norma-norma kesopanan, sehingga hal-hal yang tidak patut untuk dikerjakan dihindari dan dijauhi, meskipun secara norma agama ketika duduk berdua sudah tidak boleh.
Fakta sosial (pacaran) disini, menarik sekali jika dikaji melalui perspektif struktural fungsional. Teori ini mengkonsepsikan pola hubungan yang terjadi antara individu dengan pranata sosial, individu dengan struktur sosial, serta pranata sosial dengan struktur sosial. Hubungan tersebut hanya untuk mencapai ORDER (keteraturan), hal itu adalah merupakan cita-cita besar dari teori ini, yaitu mencapai masyarakat yang TERATUR.
Konsep masyarakat dalam teori ini ialah masyarakat terdiri dari elemen/bagian yang saling berkaitan dan menyatu dalam keseimbangan. Oleh karena itu, struktur dalam sistem sosial, fungsional pada struktur yang lain. Apabila tidak fungsional, maka struktur itu pasti akan hilang secara perlahan. Artinya bahwa suatu system sosial cendrung memberi “sumbangan (fungsi)” pada system sosial yang lain. Apabila tidak seperti itu, pasti ia mengabaikan kemungkinan bahwa suatu system sosial bisa menentang fungsi-fungsi lain. Jika hal itu terjadi maka ia tetap berupaya menyelesaikan konflik tapi tetap dalam keseimbangan.
Pada tulisan ini,kami akan lebih dispesifikkan pada paradigma AGIL (adaptation, goal attainment, integration, latensi) yang dikemukan oleh KH. Talcot Parson serta akan kami hubungkan dengan fakta sosial (pacaran).
Rencana tentang Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya mau dirubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak dari kalangan mahasiswa yang kontra (menentang) terhadap isu perubahan tersebut, dan tidak sedikit pula yang pro (mendukung). Rencana itu sudah mulai dilakukan oleh pihak pimpinan IAIN, hal itu terbukti dengan adanya pembangunan gedung adab.
Ketika kita melihat fakta diatas, tentunya kita akan yakin bahwa rencana mulia itu akan segera terealisasikan. Disatu sisi hal itu memang sangat baik karena mungkin perubahan tersebut akan dimulai dari perubahan infrastruktur dulu, baru akan terjadi perubahan nama.
Terlepas dari itu semua, apakah perbaikan yang digembar gemborkan oleh pihak pimpinan IAIN Sunan Ampel Surabaya tersebut dapat berpengaruh terhadap mahasiswa?. Siapkah mahasiswa IAIN menyambut perubahan nama tersebut?
Pertanyaan itu yang sering menghantui pikiran saya, dan untuk menjawab ini semua kita harus cerdas dan teliti. Karena disisi yang lain, IAIN kurang mempersiapkan kwalitas mahasiswa dan kwalitas dosen. faktanya sekarang tidak ada pelatihan atau hal-hal yang sangat menunjang pembelajaran terhadap mahasiswa sehingga lebih pinter, cerdas, dan kritis. Dan juga mahasiswa sekarang sudah tidak suka lagi diskusi,mereka hanya belajar di kelas,padahal yang saya ketahui dan alami, kalau Cuma mengandalkan ruang kelas, kita tidak akan dapat apa-apa,karena belajar di kelas hanya dua puluh lima persen,dan belajar di luar kelas delapan puluh lima persen. Yang paling parah sekarang ialah mahasiswa sudah tidak punya skill dalam menulis, sudah tidak suka baca, ditambah lagi dosennya tidak berkwalitas.
Juga tidak dapat di pungkiri bahwa IAIN pada saat ini, ada dititik nadlir kematian, semakin tidak jelas harus menjadi apa dan harus memberi sumbangsih apa terhadap masyarakat, kemampuan umum tidak mumpuni, agama pun masih diragukan, akhirnya ketika sudah selesai kuliah (sarjana) banyak yang mengeluhkan pengetahuan yang didapat tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau tidak dapat digunakan di masyarakat sehingga mereka hanya menjadi sampah intelektual(pengangguran)di masyarakat(dikutip dari majalah Ara Aita,edisi 51/2007).
Dalam kondisi mahasiswa yang terpuruk seperti ini, masih pantaskah IAIN menjadi UIN
Profesionalisme Fakultas Dakwah Perlu Dipertanyakan
Posted by Rafa Aoleng,
Selasa, 01 November 2011
,
in
Berita Baru
Profesionalisme dosen fakultas dakwah kini patut dipertanyakan. Karena profesionalisme dosen berefek pada kualitas mahasiswa.
“Ketidak profesionalan dosen di fakultas dakwah saat ini memang patut untuk diertanyakan, karena profesionalan dosen sangat berpengaruh pada pembentukan karakter mahasiswa.
Bentuk ketidak profesionalan dosen ditunjukkan dari ketidak disiplinan saat masuk kelas, saat ini dosen lambat di fakultas dakwah dalam perkuliahan seakan-akan sudah menjadi hal yang biasa. Sehingga mayoritas dosen fakultas dakwah banyak yang melanggar waktu perkuliahan yang sudah ditentukan. “banyak dosen yang terlambat ketika jam perkuliahan sudah mulai, jadi kita selalu buang waktu hanya untuk nunggu dosen yang telat” kata salah satu mahasiswa sosiologi.
Dakwah banyak dosen tidak linier sehingga tak berkualitas
“Salah satu indikator dosen yang berkwalitas ketika riwayat pendidikannya linier, mengajar sistematis, tidak menjenuhkan dan dapat memahamkan mahasiswanya”, tutur AD (nama samaran) mahasiswa semester lima jurusan bimbingan konseling islam yang di temui setelah selesai kuliah di gedung A, selasa (4/10).
Cowok yang rambutnya dibelah dua ini, juga mengatakan bahwa di jurusan bimbingan konseling islam (BKI) ada dosen yang kurang berkwalitas, karena ketika menerangkan menurutnya, dosen tersebut tidak paham terhadap materi yang akan disampaikan kepada mahasiswa sehingga hal itu sangat fatal sekali dalam dunia pembelajaran. Hal itu terbukti ketika ada mahasiswa yang tanya tentang materi yang telah disampaikan, jawabannya tidak memuaskan dan bahkan membingungkan mahasiswa yang bertanya, karena tidak ada refrensi yang jelas dan tidak rasionalnya jawaban yang di lontarkan.
Langganan:
Postingan (Atom)